Gempa yang mengguncang Kabupaten Pidie Jaya, Aceh, menyisakan lembaran duka. Tak hanya menimbulkan korban jiwa, sejumlah bangunan juga hancur akibat gempa Aceh. Termasuk yang menimpa sebuah warung kopi legendaris, seperti dilansir dari liputan6.com, kedai yang terletak di Ule Glee tersebut ikut rata dengan tanah.
Pemandangan dari atas saat sejumlah eskavator dikerahkan untuk mengangkat puing-puing di Pasar Meureudu, Pidie Jaya, Aceh yang runtuh akibat gempa, Kamis (8/12). Dikabarkan korban meninggal sudah mencapai 102 orang. (Liputan6.com/Angga Yuniar)
Warung yang berada di pinggir jalan raya Banda Aceh-Medan bukan saja hancur, tapi juga menyebabkan 19 warga meninggal dunia tertimpa reruntuhan warung kopi. Menurut seorang warga Ule Glee bernama Anton, seperti diberitakan Antara, selain penjaga warung juga ada warga yang singgah di warung tersebut menjadi korban meninggal.
Ada satu keluarga asal Kabupaten Aceh Timur dalam perjalanan ke Banda Aceh menjadi korban meninggal saat sedang istirahat di warung tersebut menjelang salat Subuh. Namun, seorang anaknya selamat, karena tertidur di mobil, sedangkan kedua orang tuanya meninggal tertimpa bangunan yang roboh.
Ada juga warga yang selamat karena sedang mengambil air wudhu untuk salat Subuh di mushola yang ada di warung tersebut.
Warung kopi Aceh di ule Glee ini memang menjadi favorit bagi warga yang melakukan perjalanan untuk singgah, karena menu makanan dan minumannya cukup lengkap dan enak.
Selain kopi, teh dan minuman jus buah-buahan serta kue, ada juga sate matang, kerang rebus, nasi goreng, mi goreng, martabak telur, dan nasi ‘kucing’. Warung tersebut juga dilengkapi dengan kamar mandi yang ada di pom bensin. Lalu juga ada mushola, sehingga warga merasa nyaman untuk singgah dan beristirahat sebelum melanjutkan perjalanan.
"Mungkin warga Aceh banyak yang merasa kehilangan dengan robohnya warung tersebut. Kita berharap pemiliknya segera bisa membangun kembali," tandas Anton tentang warung kopi yang hancur akibat gempa Aceh tersebut.
bintang.com